Inilah Rumput Pakan Sapi dengan Hasil Melimpah & Tahan Panen

Peternak sapi mana yang tak ingin rumput pakan sapi dengan hasil melimpah? Hijauan berlimpah memastikan ternak selalu tercukupi pangannya. Untungnya, ada beberapa jenis rumput unggul yang terkenal produktivitasnya tinggi per hektar serta pertumbuhannya cepat.

Empat di antaranya adalah rumput gajah, rumput odot, rumput pakchong, dan rumput setaria. Masing-masing rumput ini tidak hanya menghasilkan biomassa dalam jumlah besar, tapi juga punya keunggulan nutrisi atau adaptasi tersendiri.

Berikut ulasan ringkasnya dengan gaya bahasa sederhana agar mudah dipahami peternak:

Rumput Gajah (Napier Grass)

Rumput pakan sapi dengan hasil melimpah

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) sudah lama menjadi andalan peternak karena produksinya luar biasa tinggi. Dalam setahun, rumput gajah dapat menghasilkan hingga 250 ton hijauan per hektar pada kondisi optimal.

Pertumbuhannya pun sangat cepat; panen pertama dapat dilakukan sekitar 2 bulan setelah tanam, lalu berikutnya tiap 40 hari sekali di musim hujan (lebih lambat ±60 hari saat kemarau). Produktivitas tinggi ini menjadikan rumput gajah favorit untuk pakan sapi potong maupun perah. Agar kualitas nutrisi terjaga, rumput gajah sebaiknya dipotong saat masih relatif muda (±1 meter) sebelum batangnya mengeras.

Daun dan batang mudanya cukup lunak sehingga disukai ternak, meski kadar protein rumput gajah tergolong sedang (sekitar 6–8% protein kasar). Dengan pemupukan dan pengairan yang baik, rumput gajah benar-benar bisa menjadi sumber hijauan utama dengan hasil melimpah di lahan peternak.

Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)

Rumput pakan sapi dengan hasil melimpahRumput pakan sapi dengan hasil melimpah

Berbeda dari rumput gajah, rumput odot berukuran lebih pendek namun sangat rimbun. Tingginya hanya sekitar 1 meter dengan batang-batang yang rapat dan banyak daun. Keunggulan utamanya adalah tekstur yang lebih lembut dan daun lebih banyak, sehingga sangat palatable (disenangi ternak).

Dari segi nutrisi, rumput odot mengandung protein kasar cukup tinggi, sekitar 12–14% – jauh lebih tinggi dibanding rumput gajah biasa. Pertumbuhannya juga cepat; setelah pemotongan, tunas baru cepat muncul dan siap dipanen kembali sekitar 35–45 hari di musim hujan (40–50 hari di musim kemarau). Walau posturnya kecil, produktivitas rumput odot tidak bisa diremehkan. Per hektar lahan bisa menghasilkan sekitar 150–250 ton hijauan segar per tahun.

Hasil ini sedikit di bawah rumput gajah, namun kompensasinya rumput odot dapat dipanen lebih sering. Kombinasi produksinya cukup melimpah dan nilai gizi yang lebih baik menjadikan odot populer di kalangan peternak sapi perah maupun penggemukan.

Selain itu, rumput odot relatif mudah tumbuh dan bisa ditanam monokultur maupun sela (karena ukurannya rendah, tidak mengganggu tanaman lain). Dengan penanaman dan perawatan yang tepat, odot dapat menjadi sumber pakan hijauan berkualitas tinggi sepanjang tahun.

Rumput Pakchong (Super Napier)

Rumput pakan sapi dengan hasil melimpah

Rumput pakchong adalah varietas rumput gajah hibrida asal Thailand yang dijuluki “Super Napier”. Sesuai julukannya, rumput ini menawarkan produksi luar biasa tinggi dan kualitas nutrisi unggul. Hasil persilangan rumput gajah dengan millet, pakchong bisa tumbuh hingga 4–5 meter tingginya dan umur tanamannya panjang (dapat produktif hingga ~9 tahun).

Dari segi produktivitas, pakchong mampu menghasilkan hijauan sekitar 400–600 ton/ha/tahun bila dikelola intensif – hampir dua kali lipat rumput gajah biasa. Bahkan, beberapa sumber menyebut produksi pakchong bisa tembus hingga 1.500 ton/ha per tahun dalam kondisi optimal, suatu angka yang luar biasa melimpah.

Keunggulan lain terletak pada gizinya: kandungan protein kasar pakchong dapat mencapai ~16%, lebih tinggi dibanding rumput gajah varietas lain (umumnya ~11% saja). Batang dan daunnya pun tidak berbulu halus dan lebih empuk, sehingga nyaman dikonsumsi ternak (tidak membuat gatal). Rumput pakchong dikenal memiliki laju pertumbuhan ulang yang sangat cepat; setelah dipangkas, dalam waktu ~40 hari saja sudah bisa dipanen lagi.

Dengan segala kelebihannya – produksi hijauan super melimpah, protein tinggi, tahan kering, serta bisa panen berkali-kali – pakchong menjadi pilihan menarik bagi peternak yang ingin memaksimalkan hasil hijauan. Tantangannya mungkin hanya pada ketersediaan bibit yang masih terbatas, namun jika mendapatkannya, rumput pakchong dapat menjadi “senjata rahasia” untuk pakan sapi bernutrisi tinggi.

Rumput Setaria

Rumput pakan sapi dengan hasil melimpah

Di samping jenis rumput gajah, rumput setaria juga patut dipertimbangkan untuk pakan sapi. Rumput setaria (Setaria sphacelata) memang tidak seproduktif pakchong, namun tetap memberikan hasil yang tinggi serta punya keunggulan adaptasi. Produksi hijauan setaria dapat mencapai 100–110 ton/ha/tahun. Menariknya, rumput ini tumbuh baik di berbagai kondisi lahan – termasuk tanah kurang subur dan daerah yang sering tergenang air sekalipun.

Kemampuan beradaptasi ini membuat setaria ideal ditanam di lahan marginal atau wilayah curah hujan tinggi. Pertumbuhan setaria terbilang cepat, setelah tanam perdana butuh ~60 hari untuk panen pertama, berikutnya bisa dipotong tiap 25–30 hari sekali. Dari sisi nutrisi, kandungan proteinnya memang lebih rendah (sekitar 6–7% PK), namun serat kasarnya tinggi sehingga baik untuk pencernaan ternak.

Rumput setaria biasanya dijadikan pakan hijauan potong ataupun digembalakan langsung di padang. Selain itu, sering pula dibuat hay (rumput kering) atau silase karena daun dan batangnya cukup halus. Keunggulan tambahan, perakaran setaria mampu mencegah erosi, sehingga bermanfaat bagi konservasi lahan.

Bagi peternak, menanam setaria bisa menjadi pelengkap strategi penyediaan pakan: hasilnya stabil, perawatannya mudah, dan bisa menutup kekurangan hijauan saat rumput lain mungkin kurang optimal tumbuh.

Kesimpulan

Keempat jenis rumput di atas – rumput gajah, odot, pakchong, dan setaria – merupakan rumput pakan sapi berproduktivitas tinggi yang dapat memberikan hasil hijauan melimpah. Peternak dapat memilih satu atau kombinasi beberapa rumput unggul tersebut sesuai kondisi lahan dan kebutuhan nutrisi ternaknya.

Dengan manajemen tanam dan panen yang baik, ketersediaan pakan hijauan berkualitas untuk sapi dapat terjamin sepanjang tahun. Setelah memanen rumput-rumput bernutrisi ini, peternak dapat mencacahnya agar lebih mudah dikonsumsi ternak.

Untuk mempermudah proses pencacahan hijauan, Anda bisa menggunakan mesin pencacah rumput yang akan mengiris rumput dengan cepat dan efisien. Dengan pakan hijauan melimpah dan pengolahan yang tepat, peternak sapi pun dapat meningkatkan produktivitas ternaknya secara optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *