Apakah kalian tau kompos memiliki banyak macam dan tiap penyusunnya berbeda. Namun tetap pada dasarnya tentu semua jenisnya menggunakan bahan baku dasar yaitu bahan organik. Kenapa kompos memiliki banyak macam ada loh alasannya nanti kita bahas. Sekarang kita bahas mengenai ada berapa jenis kompos sih.
Ada Berapa Jenis Kompos
Kompos sendiri adalah media yang terbentuk dari terurainya sampah organik oleh mikroorganisme seperti bakteri ataupun jamur. Jadi kali ini ada 8 jenis kompos yang akan kita bahas berserta penjelasannya. Berikut beberapa jenis kompos yang bisa kalian ketahui.
1. Kompos Aerob
Kita mulai dengan pembahasan kompos aerob. Jenis yang satu ini merupakan jenis kompos yang dalam pembuatannya membutuhkan oksigen. Dalam pembentukan media nya kompos aerob ini melibatkan oksigen untuk membantu mikroorganisme melakukan penguraian. Membat kompos aerob sendiri biasanya membuthkan waktu sekitar 2-3 bulan.
2. Kompos Anaerobik
Berbeda dengan yang sebelumnya, jenis kompos yang ini justru tidak melibatkan oksigen dalam proses pembentukannya. Biasanya bahan organik yang digunakan adalah bahan organik yang tidak memerlukan oksigen untuk menguraikannya.
Contoh bahan organik yang biasa digunakan seperti sisa kotoran hewan. Hasil akhir kompos anaerobik lebih memiliki bau yang kurang sedap. Namun keduanya sedikit berbeda, perbedaan pupuk kandang dan pupuk kompos terletak pada proses pembuatannya.
3. Kompos Bokashi
Kompos bokashi merupakan jenis kompos yang dalam pembuatannya menggunakan bahan mikroorganisme efektif untuk membantu proses penguraian. Mengapa prosesnya membutuhkan cairan mikroorganisme? karena untuk membantu mempercepat proses pengomposan.
4. Kompos Cacing Atau Vermikompos
Vermikompos adalah metode dengan memberi cacing bahan organik sebagai makanan lalu bahan organik tersebut akan di konsumsi oleh cacing hingga terjadilah penguraian alami. Setelah cacing mengonsusmi bahan organik tersebut cacing akan mengembalikannya dengan kotoran yang dihasilkannya. Hasil kotoran cacing tersebut mengandung kaya akan nutrisi.
5. Kompos Hijau
Seperti pada umumnya kompos dalam membuatnya hanya menggunakan bahan organik. Begitu juga dengan pembuatan kompos hijau yang pastinya melibatkan bahan organik sebagai bahan utama pembuatannya, tetapi kompos hijau hanya menggunakan bahan organik seperti daun yang masih hujan, sayuran yang masih segar, rumput, ataupun gulma. Tetapi dalam pembuatannya juga membutuhkan daun kering untuk menjaga keseimbangan nitrogen.
6. Kompos Coklat
Jenis kompos ini memiliki kandungan kaya akan karbon dan nitrogen. Karena dalam pembuatan kompos coklat ini melibatkan bahan organik dari warna umum bahan organik yaitu seperti daun kering, ranting, jerami, kertas, ataupun serbuk gergaji. Pembuatannya seperti membuat kompos pada umumnya, tetapi membuat kompos coklat sebisa mungkin untuk selalu menjaga kelembapannya.
7. Kompos Cair Atau Teh Kompos
Yang satu ini cukup unik dan mudah dalam pembuatannya. Kompos cair ini terbentuk dari merendam pupuk kompos yang sudah jadi, seperti kompos hijau, vermikompos, dan kompos lainnya. Pupuk kompos yang sudah jadi itu di rendam hingga nutrisi nya terekstrak. Pembuatan kompos cair ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari saja loh.
8. Kompos Bagase
Kompos bagase adalah kompos yang pembuatannya berasal dari amaps tebu sesuai dengan namanya yaitu bagase yanga artinya sisa ampas ektsraksi tebu. Bagase sendiri mengandung serat selulosa yang tinggi yang dimana bahan organik tersebut baik untuk meningkatkan struktur tanah.
Mengapa Kompos Memiliki Banyak Macam
Kompos memiliki banyak macam juga ada alasannya. Lalu apa saja sih faktor yang menyebabkan kompos memiliki banyak macam? Berikut beberapa faktornya.
- Jenis bahan organik yang digunakan
- Metode pengomposannya yang berbeda beda
- Tujuan penggunaannya
- Dan kondisi lingkungan yang ada juga menjadi faktor penyebab kompos memiliki banyak macam.
Kesimpulan
Sudah jelas bukan mengenai beberapa macam kompos dan juga penjelasan mengenai tiap macamnya. Bisa di lihat tiap macam kompos memiliki perbedaan dalam sumber bahan organiknya, dan cara pengomposannya. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah pengetahuan teman teman ya. Sampai bertemu di pembahasan kompos selanjutnya, see ya!
